
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bulan Sya’ban telah datang, pertanda bahwa Ramadhan semakin dekat.
Di waktu menjelang Subuh ini, saat langit masih gelap dan udara terasa sejuk, hati merenung lebih dalam.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ sering memperbanyak ibadah di bulan ini, terutama puasa.
Ketika ditanya tentang alasannya, beliau menjawab:
“Itu adalah bulan yang banyak dilupakan oleh manusia, bulan antara Rajab dan Ramadhan.
Itu adalah bulan di mana amal perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.”
(HR. An-Nasa’i)
Keheningan sebelum Subuh adalah waktu terbaik untuk berbicara dengan-Nya, mengadu, memohon ampun, dan berharap segala dosa diampuni.
Saat banyak orang masih terlelap, di sinilah kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan Allah.
Di bulan yang sering terlupakan ini, apakah kita akan tetap lalai atau justru memanfaatkannya? Sya’ban adalah waktu persiapan, bukan hanya secara fisik untuk menghadapi puasa, tetapi juga secara batin.
Menjernihkan hati, meluruskan niat, dan mendekatkan diri kepada Allah sebelum memasuki bulan yang lebih mulia.
Dalam penantian Subuh ini, biarkan hati berbicara dalam sujud terakhir, biarkan air mata jatuh untuk membersihkan jiwa.
Karena esok adalah misteri, dan kesempatan untuk kembali kepada-Nya tidak selalu ada.
Semoga kita diberi kekuatan untuk menjadikan Sya’ban sebagai langkah awal menuju Ramadhan yang lebih bermakna. Aamiin.
@lamJulu$iri
#worotan
#pengikut